0 items / $0.00
heavenbook

Amalan Ringan yang Memiliki Pahala Besar

Amalan Ringan yang Memiliki Pahala Besar

Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam memerintahkan umatnya sehingga membangkitkan bulan Ramadhan bersama amal saleh. Nabi berpesan bahwa celaka orang yang mendapati bulan Ramadhan sesudah itu Ramadhan berlalu didalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.

Untuk mencapai keutamaan Ramadhan , tersedia baiknya kita mengerjakan amalan saleh walau sedikit dan ringan tetapi konsisten (istiqamah). Berikut 17 amalan yang ringan dan ringan, tetapi mempunyai pahala besar di segi Allah berdasarkan hadis Nabi. [Baca Juga: 40 Hadis Amalan Ringan Berpahala Besar (1)]

1). Membaca "Subhaanallahi wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim".
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) "subhaanallahi wa bihamdihi subhaanallaahil 'adzim" bermakna Mahasuci Allah dan bersama memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung. (Sahih, HR Al-Bukhari) https://sedekahlagi.com/ 

2). Wudhu bersama Sempurna dan Membaca Doa.
Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

"Tidaklah salah seorang di pada kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, sesudah itu mengucapkan, ‘Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu’ (Aku bersaksi bahwa tidak tersedia sesembahan yang berhak disembah tidak cuman Allah semata, tidak tersedia sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.) terkecuali Allah akan bukakan untuknya delapan pintu langit yang bisa dia masuki berasal dari pintu-pintu mana saja." (HR Muslim) https://qurbannusantara.com/ 

3). Menghadiri Salat Jumat di Awal Waktu bersama Memperhatikan Adabnya.
Dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi, bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mencuci (kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di hari Jumat (mandi besar), lalu berangkat ke masjid pagi-pagi, dan dia meraih khutbah berasal dari awal, dia terjadi dan tidak naik kendaraan, dia (duduk) mendekat ke khatib, konsentrasi mendengarkan khutbah dan tidak bicara maka tiap-tiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala puasa dan salat malam selama setahun." (Shahiih, HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)

4). Salat Dhuha 2 Rakaat.
Dari Abu Dzar radhiyallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap ruas tulang kalian mesti disedekahi, tiap-tiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir punya nilai sedekah, amar ma’ruf nahi munkar punya nilai sedekah, dan semua kewajiban sedekah itu bisa ditutupi bersama dua rakaat salat dhuha." (HR. Muslim dan Abu Dawud)

5). Berzikir dan Menunggu Syuruq di Masjid Setelah Salat Shubuh.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang salat subuh berjamaah, sesudah itu selalu duduk di masjid sampai terbit matahari, sesudah itu salat 2 rakaat (shalat sunnah Syuruq) maka dia mendapat pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna."
(Hasan, HR. At-Tirmidzi)

6). Membaca Al-Qur'an.
Dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca satu huruf berasal dari Al-Qur'an maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan tiap-tiap satu pahala itu dilipatkan jadi 10 kali lipat…." (Shahih, HR. At-Tirmidzi, At-Thabrani)

7). Membaca Zikir Ketika Masuk Pasar atau Tempat Keramaian.
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang masuk pasar sesudah itu dia membaca: 'Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khairu, wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir' (tiada sesembahan yang berhak disembah tidak cuman Allah tak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah semua kerajaan. Dan milik-Nyalah semua pujian, Dia membangkitkan dan mematikan, dan Dia Mahahidup dan tidak mati, di TanganNyalah segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu) maka Allah catat untuknya sejuta kebaikan, Allah hapuskan sejuta kesalahan, dan Allah angkat untuknya satu juta derajat." (Hasan, HR. At-Tirmidzi, Al-Hakim)